GorysKeraf. Menurut Gorys Keraf majas memiliki arti yang baik bila memiliki tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan santun, dan menarik. Majas pertentangan yaitu majas yang digunakan sebagai penentang kata-kata asli yang seharusnya dituliskan ke dalam teks. Jenis-jenis majas di atas memiliki setiap bagian sub Majas alegori merupakan bentuk Pendapatlain datang dari salah satu ahli bahasa terbaik di Indonesia, Gorys Keraf. Menurut Gorys Keraf (1981, 3), teks eksposisi adalah wacana atau tulisan yang menguraikan suatu pokok pikiran untuk memperluas pengetahuan pembaca. Ada banyak jenis pronomina atau kata ganti yang berlaku dalam bahasa Indonesia, antara lain sebagai berikut Pengertian Ciri, Unsur-Unsur, dan Jenis Paragraf. Menyajikan beragam informasi terbaru, terkini dan mengedukasi. Ilustrasi Jenis Paragraf. Foto: Freepik. Setiap tulisan (artikel, makalah, buku, dan lain sebagainya) pasti tidak pernah lepas dari paragraf. Itulah alasan mengapa penting memperhatikan serta memahami jenis paragraf jika ingin J. Referensi adalah – Pengertian, Contoh, Tujuan, Jenis, Sumber dan Cara Membuat – Karya tulis ini disusun dengan tujuan untuk menyalurkan gagasan penulis dan gagasan tersebut dapat dipelajari yang kemudiannya akan didukung atau ditolak oleh pembaca. Penyusunan karya tulis ilmiah mempunyai manfaat bagi penulis maupun pembacanya. PEMBAGIANJENIS KATA MENURUT GORYS KERAF. Merangkum Isi Buku Komposisi Karangan Gorys Keraf Bab. Komposisi Dahsyat Gorys Keraf kompasiana com. Diksi Dan Gaya Bahasa Soft Cover Gorys Keraf Document. Gorys Keraf Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Gorys Keraf Ilmuwan Bahasa dari NTT – Sastra Indonesia com. BASANDO Dr Gorys Keraf Ahli Bahasa. MenurutGorys Keraf dalam buku Tata Bahasa Rujuakan Bahasa ndonesia 1991 konjungsi adalah kata yang menghubungkan kata-kata bagian-bagian kalimat ataupun kalimat-kalimat dalam suatu wancana. Dalam jenis-jenis kata keterangan terdapat beberapa macam kata keterangan salah satunya yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya yaitu contoh 67imdZy. Jenis Kata dan Fungsinya Menurut Dr. Goris Keraf 1979, hampir semua tata bahasa sekarang mendasarkan pembagian jenis kata menurut Aristoteles. Sebenarnya Aristoteles sendiri tidak membagi kata-kata menjadi 10 jenis kata. Ia hanya meletakkan sistematikanya. Pembagian jenis kata mula-mula terdiri dari 8 jenis kata. Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu kata sandang, dan kata seru interjectio. 1. Noun Kata Benda nomina Kata benda atau noun didefinisikan sebagai nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan. Pembagian kata benda menurut bagaimana menghitungnya how to count it a. Count noun / Countable noun b. Noncount noun / Mass noun / Uncountable noun Countable noun memiliki bentuk singular dan plural, mereka digunakan bersama dengan singular atau plural verb. Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk, mereka digunakan bersama dengan singular verb. Contohhhhhhh Cat, Chair, Game Countable noun adalah individu, tempat, atau benda yang bisa dilihat dan dihitung. Ada beberapa kategori countable noun, diantaranya adalah name of persons, their relationships, and their occupations examples one boy, one friend, one student, two boys, two friends, two students names of animals, plants, insects examples one dog, one flower, one bee, two dogs, two flowers, two bees names of things with a definite, individual shape examples one car, one house, one room, two cars, two houses, two rooms units of measurement examples one inch, one pound, one degree, two inches, two pounds, two degrees units of classification in society examples one family, one country, one language, two families, two countries,two languages containers of nouncount solids,liquids, pastes, and gases examples one bottle, one jar, one tube, two bottles, two jars, two tubes a limited number of abstract concepts examples one idea, one invention, one plan, two ideas, two inventions, two plans Uncountable noun hanya memiliki satu bentuk. Mereka digunakan bersama dengan singular verb. Beberapa kategori uncountable noun adalah food staples that can be purchased in various forms examples bread, meat, butter construction materials that can change shape, depending on what is made examples wood, iron, grass liquids that can change shape, depending on the shape of the countainer examples oil, tea, milk natural substances that can change shape, depending on natural laws examples steam, water, ice, smoke, ashes, oxygen substances with many small parts examples rice, sand, sugar groups of things that have different sizes and shapes examples clothing a coat, a shirt, a sock, furniture a table, a chair, a bed, luggage a suitcase, a trunk, a box languages examples Arabic, Japanese, Spanish abstract concepts, often with ending – ness, – ance, – ence, -ity examples beauty, ignorance, peace most – ing form examples learning, shopping, working 2. Verb kata kerja Verb adalah kata atau frasa yang menyatakan keberadaan, perbuatan, atau pengalaman. Verb dikategorikan menjadi main verb dan auxiliary verb. Dalam beberapa buku grammar, auxiliary verb disebut helping verb karena digunakan dengan main verb, modal dan to be termasuk dalam auxiliary verb. Setiap verb dalam bahasa Inggris dapat diformulasikan sebagai berikut VERB = tense + modal + have + participle + be + -ing + verb word Modal = can, could, may, might, must, shall, should, will, would Be= is, am, are Bila suatu verb menghendaki adanya suatu obyek/pelengkap disebut transitive verb, misalnya build, cut, find, rise, sleep, stay, walk, etc. Sebaliknya bila verb tersebut tidak memerlukan suatu obyek/pelengkap disebut intransitive verb, misalnya agree, arrive, come, cry, exist, go, happen, live, occur, rain, rise, sleep, stay, walk, shop. 3. Adjective kata sifat Adjective atau frasa adjective mendeskripsikan noun. Mereka digunakan untuk mendeskripsikan quantity number or amount, sufficiency number or amount needed, consecutive order order in sequence, quality appearance, dan emphasisimportant or force. ex intelligent, lazy, young, old, rich, poor, beautiful, brown, modern, etc Kebanyakan adjective dan frasa adjective memiliki satu bentuk saja. Mereka tidak berubah bentuk ketika bertemu dengan noun. 4. Pronoun kata ganti Pronoun digunakan untuk menggantikan noun. Noun yang digantikan disebut antecedent. Ada beberapa macam pronoun yaitu 1. subject pronoun examples I, you, he, she, it, we, you, they 2. object pronoun examples me, you, her, him, it, us, you, them 3. possessive pronoun examples my, your, her, his, its, our, your, their 4. relative pronoun examples who, which, whom 5. reflexive pronoun examples myself, yourself, himself, herself, itself, ourselves, yourselves, themselves. 6. reciprocal pronoun example each other. 5. Adverb Kata Keterangan Adverb dan frasa adverb menambah informasi pada verb, adjective, atau kalimat. Mereka memberikan keterangan tentang manner how something is done, frequency how often, time and date when, duration of time how long. examples tomorrow, today, yesterday, soon, always, usually, often, frequently, generally, sometimes, occasionally, seldom, rarely, hardly ever, never, not ever, already, finally, just, probably. Quickly, etc. 6. Kata Bilangan Numeralia Adalah kata yang menyatakan jumlah benda atau jumlah kumpulan atau urutan tempat dari nama-nama benda. Examples ordinal numbers first, second, third, fourth, etc , cardinal numbers one, two, three, four, etc . 7. Conjunction kata sambung Conjunction adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian-bagian kalimat atau menghubungkan kalimat-kalimat. Examples and, or, but, etc. 8. Preposition kata Depan preposisi Preposition kata yang merangkaikan kata-kata atau bagian kalimat. Preposisi biasanya diikuti oleh noun dan pronoun. Examples about, above, across, after, against, along, among, around, at, before, behind, below, beneath, beside, between, beyond, by, despite, down, during, for, from, in, into, like, near, of, off, on, out, over, since, through, throughout, till, to, under, until, up, upon, with, within, without, etc. 9. Determiner Kata Sandang Determiner tidak mempunyai arti akan tetapi mendeskripsikan noun. examples a, an, the. 10. Kata Seru Interjeksi Interjeksi mengungkapkan semua perasaan dan maksud seseorang, maka kata seru sebenarnya bukanlah kata tetapi semacam kalimat. Kata seru tidak dibahas dalam perangkat lunak penterjemah ini. Example Ah, ih, auh, uh,ah Jakarta - Konotatif adalah makna kata yang tidak sebenarnya, kata yang sudah mengalami penambahan makna dasarnya yakni yang memberi nilai rasa baik positif atau makna kata konotatif mengacu pada makna kiasan, dan mengandung imajinasi, atau hal-hal yang dimaksudkan untuk menggugah rasa. Pengertian tersebut dikutip dari buku Apresiasi Puisi Teori & Aplikasi oleh Zherry Putria Yanti & atika konotasi menurut ahliBerdasarkan buku di atas, berikut ini adalah beberapa definisi dari konotatif menurut ahli, yaitu1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konotasi adalah tautan pikiran yang dapat menimbulkan rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah Menurut Gorys Keraf, makna konotatif adalah jenis makna dimana stimulus dan respons mengandung nilai-nilai yang Menurut Aminuddin, makna konotatif adalah makna kata yang sudah mengalami penambahan terhadap makna dasarnya, disebut juga dengan makna tambahan. Makna kata tersebut muncul karena asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap kata yang didengar atau Menurut Zaenal E Arifin dan Tasai S Amran, makna konotatif adalah makna yang timbul dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan dalam sebuah makna buku Mahir Berbahasa Indonesia 3 oleh penerbit Yudhistira Ghalia Indonesia, jenis makna konotatif sendiri terbagi menjadi dua yaitu1. Konotasi positifMaksudnya adalah konotasi yang mengandung nilai positif seperti rasa sopan, menyenangkan, tidak menyinggung perasaan, dan paman saya baru saja meninggal. mengandung nilai rasa positif, sopan2. Konotasi negatifKonotasi ini mengandung nilai rasa rendah, tidak sopan, jelek, menyinggung perasaan orang lain, dan lain paman saya baru saja mati. mengandung nilai rasa negatif dan tidak sopanContoh kalimat konotatifMengutip buku Bahasa Indonesia Kelas X oleh penerbit Esis, contoh kalimat konotatif adalah1. Awasilah anak itu karena ia panjang tangan yang dimaksud adalah makna kiasan dari suka Ardian berhasil menyunting Susanti, bunga desa desa yang dimaksud adalah makna kiasan dari perempuan yang dianggap paling cantik di Wahai pemuda, singsingkan lengan bajumu untuk mengisi lengan bajumu merupakan konotasi yang artinya adalah bersiap-siap untuk mengisi itu dia pembahasan mengenai makna konotatif, apa saja jenisnya, dan contoh kalimatnya. Semoga bisa dipahami ya detikers! Simak Video "Momen Jackson Wang Minta Belajar Bahasa Indonesia di Panggung HITC 2022" [GambasVideo 20detik] pal/pal “Kata” dalam bahasa Indonesia dan Melayu Ngapak diambil dari Katha. Dalam bahasa Sansekerta, Katha sebenarnya berarti “pembicaraan”, “bahasa“, “cerita” atau “dongeng”. Dalam bahasa Melayu dan Indonesia penyempitan menjadi makna semantik “kata”. Pengertian Kata Kata atau ayat adalah unit bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Umumnya terdiri dari akar kata tanpa atau dengan beberapa afiks. Kata dikombinasikan untuk membentuk frase, klausa, atau kalimat. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI 1997 memberikan beberapa definisi dari kata Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau tertulis dan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam bahasa Percakapan, bahasa Morfem atau kombinasi morfem yang dapat diucapkan sebagai bentuk bebas Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari morfem tunggal misalnya kata atau beberapa morfem gabungan misalnya kata KBBI definisi pertama bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi isi kamus atau entri. Kemudian definisi kedua mirip dengan katha satu pengertian yang sebenarnya dalam bahasa Sansekerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat dapat diartikan sebagai kombinasi morfem atau morfem. Baca Juga Pengertian Kata Serapan Kata adalah satuan ujaran yang mempunyai pengenalan intuitif universal oleh penutur asli, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. Definisi kata yang umum sebagai satuan makna atau gagasan tidak membantu karena kesamaran konsep. Kata merupakan bentuk yang, ke dalam mempunyai susunan fonologi yang stabil dan tidak berubah, dan keluar mempunyai kemungkinan mobilitas dalam kalimat. Jenis-Jenis Kata Berdasarkan bentuk, dapat diklasifikasikan ke dalam empat kata kata dasar, kata turunan, kata ulang, dan kata majemuk. Kata dasar adalah kata yang menjadi dasar bagi pembentukan sebuah kata turunan atau kata-kata berimbuhan. Mengubah derivatif kata karena membubuhkan atau imbuhan baik di awal prefix atau awalan, tengah infiks atau sisipan, atau akhir akhiran atau sufiks kata-kata. Baca Juga Pengertian Katalis Katalisator Kata adalah dasar dari kata atau atas dasar pengalaman perulangan bentuk semua atau bagian dari senyawa sementara adalah kombinasi dari beberapa kata-kata dasar yang berbeda untuk membentuk makna baru. Dalam tata bahasa Indonesia standar, kelas kata dibagi menjadi tujuh kategori, yaitu Kata Benda Nomina Kata benda nomina adalah kata-kata yang merujuk pada pada bentuk suatu benda, bentuk benda itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun bahasa Indonesia kata benda nomina terdiri dari beberapa jenis, sedangkan dari proses pembentukannya kata benda terdiri dari 2 jenis, yaitu Kata Benda Nomina Dasar Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang yang secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh Buku yang tertinggal di kelas itu milik Slamet. Para pengerajin itu sedang mengukir meja. Kursi yang rusak itu merupakan barang inventaris kampus. Pria tua itu seorang teknisi radio yang handal. Menggambar bayangan gedung itu sebaiknya menggunakan pensil 2B. Kata Benda Nomina Turunan Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks. Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu Verba + -an. contoh Makanan yang dimasak itu untuk korban badai. Pe- + Verba. contoh Kakek itu seorang pelukis terkenal hingga saat ini. Pe- + Adjektiva. contoh Sebaiknya kita jauhkan diri dari sifat pemarah. Per- + Nomina + -an. contoh Di jaman yang maju ini masih saja ada perbudakan di Tangerang. Kata Kerja Verba Kata kerja atau verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Kata Kerja Transitif Kata kerja transitif merupakan kata kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek. contoh – Orang itu membeli makan di warteg seberang jalan. – Supri membunuh nyamuk itu dengan sadis. – Juru masak memotong bawang dengan sangat cepat. Kata Kerja Intransitif Kata kerja intransitif ialah kata kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat berikut saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai predikat P tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya, karena kalimat itu sudah jelas. Di dalam Bahasa Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi Verba Dasar Bebas ialah verba yang berupa morfem dasar bebas, misalnya duduk, makan, mandi, minum, dll. Contoh kalimat – Andi duduk di teras rumah sambil menikmati secangkir kopi. – Saya makan siang di warteg depan gang itu. – Sebaiknya kita mandi minimal 2 kali sehari. – Sebaiknya kita tidak minum sambil berdiri. Verba Turunan ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau berupa paduan leksem. Beberapa bentuk verba turunan Verba berafiks berbuat, terpikirkan, dll. Contoh kalimat – Dia tidak mampu berbuat apa-apa karena posisinya yang terjepit. – Ayah saya selalu memikirkan sesuatu yang tak terpikirkan oleh orang lain. Verba bereduplikasi makan-makan, ingat-ingat, dll. Contoh kalimat – Kemarin saya dan teman sekelas makan-makan di restoran yang terkenal di kota kami. – Untuk melupakan masa lalu dengan orang itu jangan ingat- ingat kembali kenangan bersamanya. Verba berproses gabungan bernyanyi-nyanyi, tersenyum-senyum, dll. Contoh kalimat – Malam itu kami bernyanyi-nyanyi dengan riang di depan sebuah vila. – Kami tersenyum-senyum setelah saling bertatap muka. Verba majemuk cuci mata, cuci tangan, dll. Contoh kalimat – Kemarin sore kami berdua jalan-jalan ke desa untuk cuci mata. – Orang itu cuci tangan setelah melakukan kejahatan. Baca Juga Kata Baku Dan Tidak Baku – Pengertian, Ciri, Contoh, Kalimatnya, Artinya Kata Sifat Adjektifa Kata sifat ialah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti. Ciri-ciri Kata Sifat Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan ter- yang mengandung makna paling. Contoh – Andi merupakan orang terpandai di kelas. – Bang Pudin orang terkuat yang ada di kampung ini. – Bunga itu adalah bunga terindah yang pernah saya lihat. Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata lebih, agak, paling, sangat & cukup. Contoh – Anak yang tinggi itu lebih sopan dibandingkan anak yang disebelahnya. – Orang yang jarang olah raga agak lemah dibandingkan yang sering berolah raga. – Rani adalah gadis paling ramah di kampung ini. – Juned salah satu orang yang sangat menyenangkan yang pernah saya kenal. – Pak Andi merupakan pribadi yang cukup baik. Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan seperti ini se- + redupliasi pengulangan kata + -nya, contoh sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll. Contoh – Sehebat-hebatnya petinju, pasti akan kalah juga. – Setinggi-tingginya ilmu yang didapat jika tidak diamalkan maka akan sia- sia. Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat Kata sifat yang terbentuk dari kata dasar, misalnya kuat, lemah, rajin, malas, dll. Kata sifat yang terbentuk dari kata jadian, misalnya terjelek, terindah, terbodoh, dll. Kata sifat yang terbentuk dari kata ulang, misalnya gelap-gulita, pontang-panting, dll Kata sifat yang terbentuk dari kata serapan, misalnya legal, kreatif, dll. Kata sifat yang terbentuk dari kata atau kelompok kata, misalnya lapang dada, keras kepala,baik hati, dll. Kata Ganti Pronomina Kelompok kata ini dipakai untuk menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kelompok kata ini dapat dibedakan menjadi 6 bentuk, yaitu Kata Ganti Orang ialah jenis kata yang menggantikan nomina. Kata ganti orang dapat dibedakan lagi menjadi beberapa bentuk, yaitu Kata ganti orang pertama tunggal, misal aku, saya. Kata ganti orang pertama jamak, misal kami, kita. Kata ganti orang kedua tunggal, misal kamu. Kata ganti orang kedua jamak, misal kamu, kalian, Anda, kau/engkau. Kata ganti orang ketiga tunggal, misal dia, ia. Kata ganti orang ketiga jamak, misal mereka, beliau. Contoh kalimat – Aku seorang pelaut. – Kami semua bersaudara. – Kamu sangat cantik sekali. – Kalian sangat luar biasa sekali. – Dia salah satu mahluk cantik di dunia ini. – Mereka semua bersahabat dari kanak-kanak. Kata Ganti Kepemilikan ialah kata ganti yang dipakai untuk menyatakan kepemilikan, misal “buku kamu/bukumu”, “buku aku/bukuku”, “buku dia/bukunya”,dsb. Contoh Buku yang tertinggal di kelas kemarin adalah bukunya. Kata Ganti Penunjuk ialah kata ganti yang dipakai untuk menunjuk suatu tempat atau benda yang letaknya dekat ataupun jauh, misal “di sini”, “di sana”, “ini”, “itu”, dsb. Contoh Letakkan meja itu di sana. Kata Ganti Penghubung ialah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak kalimat dan induk kalimat kata yang dipakai yaitu “yang”, “tempat”,”waktu”. Contoh Kami sedang menyaksikan pertandingan sepak bola yang disiarkan langsung dari Myanmar. Kata Ganti Tanya ialah kata ganti yang dipakai untuk meminta informasi mengenai sesuatu hal, kata Tanya yang dimaksud ialah “apa”, “siapa”, “mana”. Contoh Siapa yang menjadi pemain terbaik di Liga Indonesia tahun lalu? Kata Ganti Tak Tentu ialah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan atau menggantikan suatu benda atau orang yang jumlahnya tak menentu banyak, misal masing-masing, sesuatu, para, dsb. Contoh Para siswa diminta untuk membawa buku catatan saat seminar nanti. Baca Juga Bentuk Kata – Pengertian, Kelas, Makna, Relasi, Contohnya Kata Keterangan Adverbia Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat. Kata keterangan dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu Kata Keterangan Tempat ialah jenis kata yang memberikan informasi mengenai suatu lokasi, misal di sini, di situ, dll. Contoh Silakan letakkan payungnya di sana. Kata Keterangan Waktu ialah jenis keterangan yng menginformasikan berlangsungnya sesuatu dalam waktu tertentu, misal sekarang, nanti, lusa, dll Contoh Saya masih sangat mencintaimu sampai sekarang. Kata Keterangan Alat ialah jenis kata yang menjelaskan dengan cara apa sesuatu itu dilakukan ataupun berlangsung, misal “dengan tongkat”, “dengan motor”, dll. Contoh Ayah mengambil mangga itu dengan bambu. Kata Keterangan Syarat ialah kata keterangan yang dapat menerangkan terjadinya suatu proses dengan adanya syarat-syarat tertentu, misal jikalau, seandainya, dll. Contoh Kamu sekarang pasti masih mencintaiku seandainya orang itu tidak hadir ke kehidupan kita. Kata Keterangan Sebab ialah jenis kata yang memberikan keterangan mengapa sesuatu itu dapat terjadi, misal; sebab, karena, dsb. Contoh Kecelakaan itu terjadi karena tidak tertibnya para pengguna jalan. Kata Bilangan Numeralia Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, urutan sesuatu yang dibendakan. Kata bilangan juga dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu Kata bilangan tentu, contoh satu, dua, tiga, dst. Contoh Empat kilometer adalah jarak antara rumahku dengan rumahnya. Kata bilangan tak tentu, contoh semua, beberapa, seluruh, dll. Contoh Semua kontestan wajib datang 30 menit sebelum acara dimulai. Kata bilangan pisahan, contoh setiap, masing-masing, tiap-tiap. Contoh Setiap regu diharuskan menyiapkan satu yel untuk penyemangat. Kata bilangan himpunan, contoh berpuluh-puluh, berjuta-juta. Contoh Berpuluh-puluh kilometer jarak yang aku tempuh hanya untuk menemuimu. Kata bilangan pecahan, contoh separuh, setengah, sebagian, dll. Contoh Separuh dari pendapatan hari ini akan kita sumbangkan. Kata bilangan ordinal/giliran, contoh pertama, kedua, ketiga, dst. Contoh Anisa menjadi orang yang pertama merasakan wahana di tempat wisata itu. Kata Tugas Kata tugas ialah kata yang memiliki arti gramatikal dan tidak memiliki arti leksikal. Kata tugas juga memiliki fungsi sebagai perubah kalimat yang minim hingga menjadi kalimat transformasi. Dari segi bentuk umumnya, kata-kata tugas sukar mengalami perubahan bentuk. Kata-kata seperti dengan, telah, dan, tetapi dan sebagainya tidak bisa mengalami perubahan. Tapi, ada sebagian yang bisa mengalami perubahan golongan kata ini jumlahnya sangat terbatas, misalnya tidak, sudah kedua kata itu dapat mengalami perubahan menjadi menidakkan & menyudahkan. Ciri-ciri Kata Tugas Ciri dari kata tugas ialah bahwa hampir semuanya tidak dapat menjadi dasar untuk membentuk kata lain. Jika verba datang dapat diturunkan menjadi mendatangi, mendatangkan & kedatangan. Bentuk-bentuk seperti menyebabkan dan menyampaikan tidak diturunkan dari kata tugas sebab & sampai tetapi dari nomina sebab dan verba sampai yang membentuknya sama tapi kategorinya berbeda. Jenis-jenis Kata Tugas Preposisi Preposisi kata depan ialah jenis kata yang terdapat di depan nomina kata benda, misalnya dari, ke & di. Ketiga kata depan ini dipakai untuk merangkaikan kata-kata yang menyatakan tempat atau sesuatu yang dianggap tempat. Contoh Di Jakarta, di rumah, ke pasar, dari kantor. Contoh lain – Sudah 4 hari Anto pergi ke hutan untuk berburu. – Di Surabaya kami menghabiskan waktu selama 2 hari untuk berlibur. – Stadion Benteng Tangerang berjarak 20 km dari rumah. – Saya mengantar Jono ke stasiun untuk membeli tiket kereta api. – Intan menemani Indah untuk pergi ke salon. Konjungsi Konjungsi kata sambung ialah jenis kata yang dapat menggabungkan 2 satuan bahasa yang sederajat, misalnya dan, atau & serta. Jenis kata tugas yang mampu menghubungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa. Konjungsi kata sambung dapat dibagi menjadi 4, yaitu Konjungsi Koordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 unsur atau lebih yang sama pentingnya, atau memiliki status yang sama contoh dan, atau & serta. Contoh – Saya mendapat juara pertama dan ibu sangat bahagia. – Dilarang membawa petasan atau senjata tajam untuk masuk ke stadion. – Rahmah suka menanam bunga serta merawatnya dengan baik. Konjungsi korelatif yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 kata, frasa atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh satu frasa, kata atau klausa yang dihubungkan oleh baik …. maupun, tidak …. tetapi. Contoh kalimat – Baik saya maupun dia sama-sama suka padamu. – Anak-anak itu tidak merepotkan tetapi rajin membantu tetangga. Konjungsi Antarkalimat yaitu konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi jenis ini selalu membuat kalimat baru, tentu saja dengan huruf kapital di awal kalimat. Contoh Biarpun begitu, akan tetapi …. Contoh kalimat – Saya tidak suka ucapannya. Biarpun begitu, saya harus tetap santun kepadanya. – Sosial media salah satu wadah kita berhubungan dengan teman lama. Akan tetapi, banyak dari kita yang menyalahgunakannya. Konjungsi Subordinatif yaitu konjungsi yang menghubungkan 2 klausa atau lebih dan klausa itu merupakan anak kalimat. Konjungsi ini terbagi lagi menjadi 12 kelompok, yaitu Konjungsi subordinatif waktu sejak, semenjak, sedari, sewaktu. Contoh kalimat Ayahku seorang petinju, sejak diriku masih kecil. Konjungsi subordinatif syarat jika, jikalau, bila, kalau. Contoh kalimat Kita akan mendapat pahala, jika kita berbuat kebaikan. Konjungsi subordinatif pengandaian seandainya, seumpama. Contoh kalimat Aku akan sangat bahagia, seandainya dirimu menjadi milikku. Konjungsi subordinatif konsesif biarpun, sekalipun. Contoh kalimat Saya akan terus menyayangimu, sekalipun jarak memisahkan kita. Konjungsi subordinatif pembandingan seakan-akan, seperti. Contoh kalimat Iwan sangat gelisah semenjak kehilangan tas, seperti orang kebakaran jenggot. Konjungsi subordinatif sebab sebab, karena, oleh sebab. Contoh kalimat Hubungan Iwan dan Indah harus berpisah sebab tidak diijinkan oleh orang tuanya. Konjungsi subordinatif hasil sehingga, sampai. Contoh kalimat Adik saya sangat rajin belajar sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan. Konjungsi subordinatif alat dengan, tanpa. Contoh kalimat Bapak itu memukul anaknya dengan tangannya sendiri. Konjungsi subordinatif cara dengan, tanpa. Contoh kalimat Sebelum menikmati makanan itu kita harus memasaknya terlebih dahulu dengan direbus hingga matang. Konjungsi subordinatif komplementasi bahwa. Contoh kalimat Aku harus jujur bahwa sesungguhnya aku sangat mencintaimu. Konjungsi subordinatif atribut yang Contoh kalimat Siapa yang bersalah maka dia yang akan dihukum. Konjungsi subordinatif perbandingan sama … dengan, lebih … dari. Contoh kalimat Lebih baik yang merah dari pada yang hitam. Artikula Artikula kata sandang ialah jenis kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda. Kata sandang tidak mengandung suatu arti tapi memiliki fungsi. Fungsi kata sandang sendiri ialah untuk menentukan kata benda, mensubstansikan suatu kata yang besar, yang jangkung, dan lain-lain. Kata-kata sandang umum yang terdapat dalam Bahasa Indonesia ialah yang, itu, -nya, si, sang, hang, dang. Kata-kata sandang seperti sang, hang, dang banyak ditemui dalam kesusastraan lama, sekarang sudah tidak terpakai lagi terkecuali kata sandang sang. Kata sandang sang terkadang masih dipergunakan untuk mengagungkan atau untuk menyatakan ejekan maupun ironi. Dalam Bahasa Indonesia terdapat beberapa kelompok artikula, yaitu Artikula yang bersifat gelar ialah artikula yang bertalian dengan orang yang dianggap bermartabat. Berikut ini jenis artikula yang bersifat gelar sang, hang, dang, sri. Contoh – Sang sultan sangat marah mendengar berita itu. – Hang Tuah adalah seorang laksamana yang sangat pemberani. – Dang Karayan Partapan adalah seorang raja yang bergelar haji. – Sekarang rakyat Yogyakarta dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X Artikula yang mengacu ke makna kelompok / makna korelatif ialah kata para. Karena artikula ini bermakna ketaktunggalan, maka nomina yang diiringinya tidak dinyatakan dalam bentuk kata ulang. Jadi, untuk menyatakan kelompok guru sebagai kesatuan bentuk yang dipakai ialah para guru bukan para guru-guru. Contoh kalimat Setelah pelaksanaan ujian, para guru sibuk mengoreksi jawaban siswa. Artikula yang menominalkan. Artikula si yang menominalkan dapat mengacu ke makna tunggal atau genetik, tergantung pada konteks kalimat. Contoh Si Kabayan merupakan salah satu judul cerita rakyat Jawa Barat. Interjeksi Interjeksi kata seru ialah kata yang mengungungkapkan perasaan. Macam-macam kata seru yang masih dipakai hingga sekarang ialah Kata seru asli, yaitu ah, wah, yah, hai, o, oh, nah, dll. Contoh – Wah, indah sekali pemandangannya! – O, seperti itu? – Hai, boleh kita berkenalan? Kata seru yang berasal dari kata-kata biasa, artinya kata seru yang berasal dari kata-kata benda atau kata-kata lain yang digunakan, contoh celaka, masa’, kasihan, dll. Contoh – Celaka, aku lupa mengunci pintu. – Kasihan, dia tidak tau hal itu. kata seru yang berasal dari beberapa ungkapan, baik yang berasal dari ungkapan Indonesia maupun yang berasal dari ungkapan asing, yaitu ya ampun, demi Allah, Insya Allah, dll. Contoh – Insya Allah, jika tidak ada halangan saya akan hadir. – Demi Allah, saya tidak melakukan hal buruk itu. – Ya ampun, kamu tidak percaya dengan saya? Partikel Penegas Partikel Penegas ialah kategori yang meliputi kata yang tidak tunduk pada perubahan bentuk dan hanya berfungsi menampilkan unsur yang diiringinya. Ada empat macam partikel penegas, yaitu -lah, -kah, -tah & pun. Contoh – Bacalah dengan baik dan benar! – Motor atau mobil kah yang dikendarainya? – Apatah dia orangnya? – Adikku pun tahu tentang hal itu. Penentuan Batas Kata Dalam linguistik setidaknya ada lima cara dalam menentukan batas-batas kata Saat istirahat Seorang pembicara diminta untuk mengulang kalimat yang diberikan perlahan-lahan, yang memungkinkan untuk beristirahat dan mengambil istirahat. Pembicara akan cenderung memasukkan jeda pada batas kata. Namun, metode ini tidak sempurna pembicara dapat dengan mudah memilah kata-kata yang terdiri dari banyak suku kata. Keutuhan Seorang pengguna diminta untuk mengucapkan kata-kata kasar dan kemudian diperintahkan untuk mengatakannya lagi dan menambahkan beberapa kata. Bentuk bebas minimal Konsep ini pertama kali diusulkan oleh Leonard Bloomfield. Kata-kata adalah leksem, jadi satuan terkecil yang bisa berdiri sendiri. Batas fonetik Beberapa bahasa memiliki aturan pelafazan khusus yang membuatnya lebih mudah untuk mempelajari yang membatasi kata yang benar. Misalnya, dalam bahasa teratur menjatuhkan tekanan pada suku kata terakhir, maka batas kata mungkin terjadi setelah setiap menekankan suku kata. Contoh lain bisa didengar dalam bahasa yang memiliki harmoni vokal seperti Turki vokal dalam beberapa kata-kata memiliki “kualitas” yang sama, oleh karena itu batas kata mungkin terjadi setiap kali perubahan kualitas vokal. Namun, tidak semua bahasa memiliki aturan fonetik nyaman seperti, jika ya, dalam bahasa ini ada pengecualian. Semantik Unit Seperti di banyak bentuk bebas minimal yang disebutkan di atas, metode ini memilah kalimat ke dalam unit semantik terkecil. Namun, bahasa sering mengandung kata-kata yang memiliki nilai semantik kecil dan sering memainkan peran yang lebih tata bahasa, atau unit senyawa semantik. Dalam prakteknya, ahli bahasa menggunakan campuran semua metode ini untuk menentukan batas-batas kata dalam kalimat. Namun, penggunaan metode ini, definisi yang tepat dari kata tersebut sering masih sangat sulit dipahami. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari 92% found this document useful 12 votes9K views47 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?92% found this document useful 12 votes9K views47 pagesJenis Majas Gorys KerafJump to Page You are on page 1of 47 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 14 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 19 to 43 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, idiom diartikan sebagai konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Pengertian idiom Dilansir dari jurnal Penggunaan Idiom Bahasa Indonesia dalam Kumpulan Novel Tetralogi Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata Analisis Semantik 2020 oleh Nurlaela Ariana, berikut beberapa pengertian idiom dari para ahli Chaedar Alwasilah 1985 Idiom yakni grup kata-kata yang memiliki makna tersendiri yang berbeda dari makna tiap kata dalam grup tersebut. Idiom tidak bisa diterjemahkan secara harfiah ke dalam bahasa asing. Hal ini karena idiom merupakan persoalan pemakaian bahasa oleh penutur asli. H. Kridalaksana 1993 Idiom yaitu konstruksi yang maknanya tidak sama dengan gabungan makna anggota-anggotanya. Dianggap gaya bahasa yang bertentangan dengan prinsip penyusunan komposisi. Baca juga Mengenal Kata Repatriasi dan Contohnya Abdul Chaer 1993 Idiom adalah satuan bahasa bisa berupa kata, frasa, atau kalimat yang maknanya tidak dapat ditarik dari kaidah umum gramatikal yang berlaku dalam bahasa tersebut. Tidak dapat diramalkan dari makna leksikal unsur-unsur yang membentuknya. Misalnya, menurut KBBI rumah kayu berarti rumah yang terbuat dari kayu atau rumah bilik adalah rumah yang terbuat dari bilik. Sedangkan dalam idiom, rumah batu dapat diartikan sebagai rumah gadai. T. Fatimah jajasudarma 1999 Idiom adalah makna leksikal yang terbentuk dari beberapa kata. Kata-kata yang tersusun dengan kombinasi kata lain dapat pula menghasilkan makna yang berlainan. Leksikal artinya makna yang terdapat dalam kamus. Makna lambang kebahasaan yang bersifat dasar. Sebagian idiom merupakan bentuk beku atau tidak berubah. Bentuk beku yaitu kombinasi kata dalam idiom yang bentuknya tetap. Gorys Keraf 2010 Idiom merupakan pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah bahasa yang umum. Biasanya idiom berbentuk, tidak bisa diterangkan secara logis, dan secara gramatikal bertumpu pada makna kata yang membentuknya. Baca juga Jenis-jenis Kata Hubung

jenis jenis kata menurut gorys keraf